Tangerang, Metronewstv.com - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tangerang angkat bicara usai insiden perkelahian yang menyebabkan satu santri di Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang meninggal dunia.
Pihak Kemenag meminta agar pengurus pesantren meningkatkan pengawasan terhadap kondisi pergaulan di lingkungan ponpes.
"Kami tadi sudah ke pesantrennya untuk mendapatkan keterangan langsung dari pihak pesantren. Intinya dari semua keterangan, kami minta agar ustaznya lebih bisa meningkatkan pengawasan," kata Kepala Seksi Pondok Pesantren Kemenag Tangerang, Joni Juhaemin, Senin (8/8/2022).
Tak hanya itu, Kemenag juga meminta agar pengurus pesantren memasang kamera CCTV di setiap lokasi pesantren. Hal ini dimaksudkan agar pihak pesantren mengetahui kejadian di dalam kamar para santri.
"Tiap kamar itu ada ustaz pengawasnya, jadi selain peningkatan itu, kita juga minta untuk dipasang CCTV agar hal-hal seperti ini bisa diantisipasi," ujarnya.
Sementara itu, sebelumnya diketahui bahwa polisi menemukan sejumlah luka lebam pada tubuh BD (15), seorang santri di salah satu pondok pesantren Desa Jayanti, Kecamatan Jayanti.
BD ditemukan meninggal dunia di kamarnya usai terlibat perkelahian dengan seorang temannya pada Minggu, 7 Agustus 2022.
Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang, Kompol Zamrul Aini mengatakan bahwa pihaknya tetap menunggu hasil autopsi meskipun di tubuh korban terlihat beberapa luka memar. Pihaknya juga sudah memanggil pelaku dan beberapa saksi untuk pemeriksaan.
Laporan: Afandi
Post a Comment