Kerinduan Warga Jayapura kepada Mantan Gubernur Papua, Barnabas Suebu: 7,5 Tahun Menjalani Hukuman

Jakarta, metronewstv.com Ribuan warga Papua menyambut kedatangan mantan Gubernur Papua, Barnabas Suebu di Lapangan Theis Eluay, Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura. Dia datang ke kampung halaman, setelah selama 7,5 tahun menjalani hukuman di Lapas Sukamiskin Jawa Barat (Jabar).

Kehadiran mantan Gubernur Papua, Barnabas Suebu ke kampung halamannya di rumah adat Kampung Sereh, Sentani, Kabupaten Jayapura menyedot perhatian ribuan warga. Sejak tiba di Lapangan Theis Eluay di Sentani, ribuan warga sudah menunggunya.

Barnabas Suebu sudah dirindukan masyarakat Papua. Apalagi, dia selama 7,5 tahun tidak berkunjung ke kampung halamannya, karena menjalani hukuman di Lapas Sukamiskin Jawa Barat (Jabar).

Tak heran jika kedatangannya ke Papua langsung mendapat penyambutan meriah oleh ribuan masyarakat. Karena warga di Bumi Cenderawasih sudah rindu dengan tokoh Tanah Papua yang namanya dikenal luas hingga luar negeri ini.

Termasuk bagi Ondofolo Kampung Sereh, Yanto Eluay yang menginisiasi penyambutan itu mengatakan, acara bersama masyarakat di Kabupaten Jayapura untuk memberikan dukungan doa dan moril saat Barnabas Suebu menjalani masa sulit.

"Hampir selama 7,5 tahun berada di lapas dan sekarang sudah bebas bersyarat. Ini merupakan kebaikan Tuhan yang harus disyukuri," ujarnya.

Begitu juga dengan Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw. Dia menilai antusias masyarakat yang datang berbondong-bondong dari berbagai daerah dan latar belakang serta budaya ini menjadi bukti kebesaran sosok Barnabas Suebu.

"Nama besarnya tidak berhenti di sini. Papua membutuhkan figur dari kancah nasional ke internasional hingga kampung ke kampung. Kita susah mencari figur ini," kata Bupati Mathius Awoitauw, Minggu (21/8/2022).

Pemerintah Kabupaten Jayapura, lanjutnya, hadir pada kesempatan itu untuk memberikan apresiasi atas jasa Barnabas Suebu dalam mengaharumkan Papua.

Mathius mengatakan, sosok kakak BAS sapaan akrab Barnabas Suebu, masih diperlukan nasihat di pemerintahan dan masyarakat.

Otonomi Khsusus (Otsus) menurut Mathius Awoitauw upaya orang Papua untuk mendapatkan kepastian hukum dan adat.

"Kita ingin lihat Papua kedepan dengan sukacita. Tidak ada konflik, konflik merusak kita semua. Kita tidak membutuhkan itu dan ada di Kakak Bas," ujarnya.

Laporan:jhony

Post a Comment

Previous Post Next Post